CELOTEHAN BOCAH

Senin, Desember 02, 2013

THAT FEELING WHEN YOU WANT TO PUNCH EVERYTHING IN SIGHT BUT YOU LAID DOWN DO NOTHING INSTEAD

I WANNA SLAM THE WALLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL
SSSSSSSSSSSSSSSHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIITTTTTTTTTTTTTTTTT
DDDDDDDDDDDDDDDDAAAAAAAAAAAAAAAAMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMNNNNNNNNNNN

Gua kecewa banget.

Minta handphone replika gak dikasih
Minta samsung grand susah banget

Apa sih? Padahal yang gua minta itu gak mahal-mahal amat. Tapi perjuangan untuk mintanya itu menyulitkan penuh dengan duka dan air mata. Ya ampun, gua bahkan gak pernah buka suara untuk di belikan IPhone 5, Samsung S4, Samsung Note3. Gua masih bersedia memilih barang yang di levelnya di bawah mereka, but damn... I wanna slap my self for over depression.

Entah kenapa rasanya sakit banget. Gua juga gak tahu kenapa rasanya gak dapet hal yang gua inginkan itu bisa sepatah ini. Mungkin karena perasaan itu bergabung bersama perasaan yang lain. Mungkin gara-gara kepedihan gua kian menumpuk sehingga gua bisa se brokenheart gini. Keteplak.

BB gua sudah rusak untuk ketiga kalinya, dan setiap rusak gua selalu bilang ke Dad, "Pa, hape gua rusak." Awal-awalnya gua pengen ganti hape, Dad gua bilang,

"Nanti kalau Android udah ada BBM aja baru di ganti hape mu." 
Okay, gua turutin.
Terus hape gua rusak lagi. Gua pun nawarin ada hape Samsung Replika murah. Dad gua nolak,
"Temen Dad bilang dalemnya itu gak bagus. Cepet rusak." 
Okay, gua turutin. Gua juga sempat ragu membeli hape replika gara-gara cici gua juga bilang gitu.
Kemudian hape gua rusak lagi, gua kembali nawarin hape Samsung yang cukup murah yaitu Samsung Grand. Sayangnya ayah gua nolak lagi dan bilang,
"Samsung pake BBM cepet panas. Perbaiki BB kamu aja. Upgrade OSnya, kurangi grupnya." 
Baiklah, gua masih terima.
Kemudian hape gua rusak lagi untuk ketiga kalinya, dan ayah gua mula-mula bilang,
"Yaudah, ambil kartu kredit dari Brancy terus beli di Asia." 
Ya gak mungkin lah gua beli sendiri hapenya. Jadi, gua bilang ke Dad untuk pergi ke toko itu sendiri untuk membeli. Namun, Dad gak kunjung membeli. Dia malah nanya lagi,
"Kamu mau onyx2? Onyx2 lebih tahan lama." 
Emang sih lebih tahan lama. Tapi gua gak terima. Beberapa hari kemudian, Dad bilang lagi,
"Beli iphone aja, kata temen Dad lebih bagus pake iphone."
Gua kiranya, GILAK gua nawarin Samsung murah malah mau beli iphone?? Rupanya, bukan iphone 5 yang dibicarakan melainkan iphone4 yang katanya harganya sebanding dengan Samsung Grand.

PHP banget!!!!!!!!!!!!!!! BUSYET DAH.

SUSAH BANGET SIH... Nawarin Samsung Grand aja mesti berbelit-belit. Gilak. Berasa pengen jambak rambut orang banget.

Esok malamnya, sewaktu Dad gua menjemput gua dari Yanglim, Dad gua bilang, "Sebenarnya Dad mau ajak kamu pergi beli tadi, tapi kamu gak ada di rumah."

oh....

Besok paginya Dad bilang, "Kamu pulang jam berapa? Nanti pergi ke Thamrin aja (buat beli hape)"

ah...

Gua pun pulang dengan harapan untuk mendapat hape baru... Kemudian gua melihat Dad sudah menunggu gua di dekat pintu. Dia datang menghampiri gua dan berkata sambil sedikit tertawa, "Hapemu gak rusak. Baterenya yang rusak. Udah diperbaiki hapemu."

Lalu gua masuk kekamar dan melihat tubuh hape gua berganti kulit, tampak seperti baru.

Lalu gua menyuruh Dad menutup pintu, dia pun pergi dan mulai karaoke.

Lalu gua memukul dinding menendang pintu dan berasa ingin melempar hape gua sendiri

Wadoh. Gua gak bisa ngejelasin gimana keselnya gua saat itu. Ditolak bertubi-tubi. Bayangin. Wadoh. Gilak. Bagai hati di belah dua. </3

GILAKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKKK......
OVER DEPRESSION.

Lu bisa bayangin gak. Rasanya itu seperti ketika lu di angkat tinggi-tinggi sama gebetan lu terus ketika lu pikir itu adalah kesempatan, dia nolak elu, berTUBI-TUBI. Err, rasanya contohnya terlalu mendalam yah. Pokoknya gitu deh. KECEWA banget sumpah.

Kesal terbalas dengan terbelinya SAMSUNG GRAND tunai. :D

  • Share:

You Might Also Like

0 comments