Kamu Cute!!! Tapi tunggu...

Minggu, Juni 15, 2014

Cici gua sering mengernyitkan dahi, bermuka jijik ketika tiap kali gua melontarkan kata, "Kyeopta! Imutnya! Cute banget!" di depan objek yang kadang sama sekali gak terlihat 'cute'. Definisi 'cute' yang gua maksudkan tentunya berbeda dengan apa yang ia pikir. Gak semua objek yang orang lain pikir cute akan gua pikir cute juga. Gua punya arti cute dalam dunia gua sendiri!

Cute yang gua maksudkan sebenarnya mengandung banyak arti, yang bahkan gak bisa gua jelaskan. Karena tanpa sadar pun, gua bisa menyerukan kata itu.

Gua menganggap objek yang imut itu cute; objek yang membuat gua cengengesan cute; objek yang membuat gua malu bahagia cute; objek yang lugu cute; objek yang salah tingkah cute; objek yang pipinya tembem pengen dicubit cute. Beribu-ribu kejadian dapat membuat gua mengatakan hal itu cute.

Tapi pada dasarnya, gua selalu menganggap orang yang bisa membuat tertawa malu-malu tapi lepas sebagai 'cute'. That's so cute! Serasa ingin mencubit pipi orang tersebut atau mengacak-acak rambutnya ataupun mengamatinya sambil tersenyum. Gua bukan orang yang dapat membuat lelucon dengan benar, jadi gua merasa ngiri pada orang humoris yang dapat membuat orang sekelilingnya tertawa. Bukan badut yah. . .


Tapi tunggu dulu, gak semua orang yang selalu membuat sekelilingnya tertawa itu termasuk cute bagi gua. Terkadang, gua berasa jijik dengan orang seperti itu. Faktor pertama adalah 'kecocokkan', wajah yang tidak sesuai untuk berkelakuan cute. Faktor kedua adalah 'pemaksaan', orang tersebut memaksa agar terlihat cute walau ia tidak menyadarinya. (Itu penyakit) Faktor ketiga adalah 'kegagalan', orang tersebut berusaha terlihat cute tapi gagal.

Ada seseorang yang gua kenal, sebut saja dia sebagai KelinciTakRata (widih, timbul nih penyakit gosipnya) KelinciTakRata biasanya fokus pada pekerjaannya. Namun pada satu waktu, ia akan capek dan mulai bergaul dengan rekan kerjanya. Ketika ia bergaul dengan si AnakGajah, mereka sering bertengkar positif. KelinciTakRata akan memukul bahu AnakGajah, wajahnya seakan kesal dengan permainan AnakGajah. Atau sewaktu-waktu KelinciTakRata akan bertemu tantenya, ia sesekali bersikap setengah lari sibuk tak menentu mengerjakan sesuatu untuk tantenya. Sayang sekali, gua yang melihat perbuatan tidak sedikitpun merasa dia cute.

Gua rasa dia gak nyadar bahwa hal yang dia lakukan itu gak cocok banget dengan dirinya. Gua hanya sanggup tersenyum paksa ngeliat dia mondar-mandir dengan ke'cute'annya. Well, gua gak bisa bilang kalau dia 'sok cute'. Sebab dia gak selalu menunjukkan akting itu setiap waktu. Ia hanya mengeluarkannya ketika bertemu dengan beberapa orang.

Kelakuan orang akan berubah ketika ia bertemu orang lain.

Sebenarnya bukan hanya dia sih yang begitu. Gua gak bisa menyalahkan 'kemiringan' kelakuannya. Karena hampir setiap orang begitu.

Ketika lu ketemu cewek cantik yang gak sengaja mampir ke rumah lu, lu dengan sigap ngeberesin segala barang bukti yang lu punya.
Ketika lu yang dulunya sering pergi ke club lalu bertemu boss besar yang sering pergi ke gereja, lu akan ngikut.
Ketika lu dibutakan oleh cinta, lu melakukan apapun untuk menjaga cinta itu.
Ketika murid baru di kelas lu yang mukanya jelek banget naksir sama lu, lu merasa belagu dan bertindak bak ratu.

Banyak contoh-contohnya, lu sendiri bakalan tahu tanpa harus gua paparkan lebih jauh. Ya kan?

Sebenarnya hal itu wajar-wajar saja sih. Tapi terkadang lu harus mikir, "Ya gak gitu juga keleeussss (kaliiiii)."

Kan lucu aja kalau sebelumnya lu sering main dot-a, terus kemudian malah main LinePlay gara-gara pacar lu suka game itu. Lebih lucu lagi ketika lu dulunya main LinePlay dan kemudian jadi main dota gara-gara pacar lul suka game itu.
Ada juga yang entah bodoh atau pintar, mengikuti teman-temannya yang menyontek.
Ada juga yang entah idiot atau sok keren, mengikuti teman-temannya yang narkoba.

Bagi orang-orang yang berusaha terlihat macho dengan mengikuti perlakuan gak jelas teman kalian, tolong ingatkan dalam hati bahwa "Gak gitu juga kaleeee..."

Tabrak dinding kalo perlu.

Boleh berubah menjadi lebih baik. Tapi jangan berubah menjadi lebih brengsek. 

Dalam hidup lu, lu pasti akan terus dan terus bertemu banyak orang. Banyak wajah, ciri, dan watak yang akan lu temui. Lu akan belajar menata pergaulan lu. Karena itu adalah hidup lu sendiri, cuma lu yang bisa ngatur gimana orang-orang tersebut terorganisir dalam hati lu. Yang mana yang berada dalam prioritas teratas dan yang mana yang gak perlu di prioritas kan #behhh.

Lu juga harus tahu. Gak semua orang yang lu prioritaskan akan balik memprioritaskan diri lu. Tahu kan drama-drama Korea dimana cewek orang ketiga menyukai cowok pemeran utama namun cowok pemeran utama tidak sedikitpun tertarik cewek orang ketiga? Itu capek namanya. Bikin nyesek hati anak orang doang. Lupakan manusia-manusia yang gak peduli sama lu, sadarlah bahwa masih ada manusia lain di sekeliling lu yang masih care sama lu. Entah itu keluarga, teman, ataupun 'teman'.

Kalian mungkin bilang, "Gimana kalau dia jodoh gua? Gimana kalo dia cuma pura-pura gak peduli sama gua tapi sebenarnya dia care banget sama gua? Siapa tahu dia akan sadar bahwa selama ini gua yang care sama dia bukan orang lain??"

Well. Hal itu memang bisa saja terjadi. Karena hidup merupakan sebuah roda yang berotasi.

Kalau memang kalian ngotot untuk peduli pada orang yang gak peduli sama kalian, ya silahkan saja.

Gua juga gak bakal tahu kalau ternyata mereka jodoh lu. I am not a God. But I do know, that longing someone who is beyond your reach or waiting someone to finally realize your skills or did not give any shit to you, sucks! So, instead of bathing with galauness, it would be better to do something else.





  • Share:

You Might Also Like

0 comments