Chinese New Year 2566

Minggu, Maret 01, 2015

Hi...



it's been a long time . . . (lagu Tong Hua in English)

Mungkin hidup jalan begitu datar hingga gua gak punya keinginan untuk mengupdate blog. Atau barangkali hidup terlalu nyesek untuk di gresek-gresek. Apaan seh. Apalah-apalah.

Pertama-tama gua mau ngaku bahwa...
Gua telah membeli hape baru, LG G3 Stylus.
Hampir satu bulan lebih gua beli, dan ...
hape gua berubah menjadi LG G3.
Bukan karena gua beli lagi, tapi karena stylus-nya udah ilang.
Jlebjleb banget gak tuh.
Handphone G3 Stylus tapi gak ada stylusnya,
disitu terkadang saya merasa sedih. . . *meme polwan*



Kedua-dua, gua ingin menceritakan bagaimana gua merayakan Chinese New Year tahun ini.

Gua berpikir bahwa pesta kerajaan akan sangat meriah, mmeruah, dan menggugah. Namun gua tercengan ketika melihat meja makan yang biasa-biasa saja. Bahkan mungkin rakyat jelata lainnya mempunyai pesta yang lebih ceria dan penuh canda tawa.

Sempat terlintas di otak gua untuk memakai baju bangsawan, namun gua bersyukur alhamdulilah karena itu hanya pikiran yang terlintas saja. Sebab ternyata tiada bangsawan lain yang datang. Pesta telah berakhir. Tiada lagi kemeriahan. Tiada lagi hura-hura. *Tiadaaa lagiiiii ... yang kurasaka~n. Tiada lagi... yang ku impika~n* Gua ragu apakah memang gua yang terlambat datang atau memang pestanya semeriah yang ada di imajinasi gua.

Malam sacapmeh yang ada di benak gua itu adalah malam dimana sanak keluarga, semua berkumpul ria memakan makanan lezat bersama. Ini adalah tradisi orang China agar anak cucu tidak lupa kepada keluarga mereka, sehingga semua keluarga wajib makan bersama dalam satu meja (atau satu tempat). Makanan yang disediakan biasanya adalah masakan mama yang dapat membuat mulut berair. Anak-anak yang telah siap makan akan bermain bersama, atau pun langsung tidur karena sudah malam. Lalu orang dewasa akan berkumpul membicarakan sesuatu hal bersama.

Namun, malam itu gua tercengang. . .
Gua dilanda oleh sebuah situasi dimana gua menggeleng-geleng kepala membayangkan 'Ada apa dengan keluarga ini?'
Gua makan bersama senior gua (yang kebetulan belum pulang rumah karena jalan macet total). Makan malam itu terasa hampa tiada rasa.



Keesokan paginya, . . .
Gua bangun agak pagi. (jika mengingat bahwa itu hari libur) Gua mandi dan mengenakan dress panjang warna orange yang di belikan oleh Boss cieeeee, tas balenciaga yang gua beli online, dan flatshoes pink yang gua beli bersama Brancy. Gua pun pergi ke rumah Boss untuk pai nian.

Terengrengrengreng.

Seriously, is this only in my imagination or what so ever or what the so ever or whattttttt

My auntie was using a shirt over a jeans. And I was like, "Are you serious? Am I that lebay to use long dress while you use JEANS?"

Di benak gua itu, rata-rata orang akan memakai dress cantik atau outfit yang keren saat tahun baru.
Ketika akim gua memakai t-shirt dan celana jeans, gua shock.
Apalagi ketika akim gua yang satunya lagi hanya memakai pakaian rumah.
Apa gak kelepek-kelepek gua dibuat mereka?

Delaki, Boss, dan anak-anak mereka pergi ke kantor untuk sembahyang meninggalkan gua sendiri. . . yang konon menggunakan dress yang konon lagi tidak pernah gua pakai seumur-umur gua menginjakkan kaki di Jakarta.

Gua pun menunggu mereka sembari menelepon Brandon, Brancy, tante gua, senior gua.

Bermenit-berjam pun berlalu sampai akhirnya mereka pulang.

Gusta segera ke kamarnya untuk mengganti celana coklatnya dengan... celana basket. Beuhhhh. . .

Tamu pun datang.

Datanglah satu keluarga yang gak gua kenal.
Mereka membawa dua anak cewek yang kira-kira satu atau dua tahun lebih muda dari gua. Mereka terlihat akrab dengan sepupu gua sampai gua mengira-ngira siapa jati diri mereka sebenarnya.

Untungnya saat makan bersama, makanan yang dihidangkan 'Normal', yaitu sangwo. Kami makan bersama. Gua pun menyadari bahwa salah satu cewek itu sekolah di tempat yang sama dengan Gusta.

Mereka pun pulang dan datanglah tamu lagi.
Dan lagi.

Satu hari penuh itu, gua hanya berdiam di rumah itu menanti angpao dari tamu-tamu yang bertamu.

Entah mau bahagia karena dapat angpao atau nyesek karena gak hunting angpao. Gua dalam dilemma.

Ironisnya, di saat teman-teman (ya, kaliaaaann) yang sudah mulai berkunjung ke rumah orang lain untuk hunting angpao atau jalan-jalan di hari kedua dan selanjutnya, gua sudah ada di kantor, nguli.

(FYI, Percayalah, selama seminggu berturut-turut gua selalu di tawari makanan sisa dari hidangan Tahun Baru itu...)


Dan begitulah drama yang gua lalui selama Tahun Baru. . .



Memanjakan diri gua sendiri dengan dilema yang ada, gua menghadiahkan dua buah buku. Gua membeli 'To Kill A MockingBird' dan 'Romeo and Juliet' dari Periplus.com.

Sedikit review untuk Periplus.com : Gua suka cara mereka nge-packing buku-buku yang dikirim. Tapi alur jalannya buku sangat lama. Sekitar dua minggu setelah gua transfer, barulah buku itu nongol. 'Sudah terlalu lama sendiri... sudah terlalu lama aku sendiri...' Manaa bukunyaaaa?? Hmmmm...

Terlebih lagi, gua cukup menyesal membeli 'Romeo and Juliet'. Karena ternyata itu bukan novel, tapi hanya sekedar screenplay. Beuhh... Untung saja gua beli karena disc menjadi 20rban saja. . .

Anyway, gua masih membaca 'To Kill A Mockingbird' dan harus gua akui, membaca buku itu... menyadarkan gua bahwa... otak gua masih belum nyampe untuk membaca novel semacam itu. Bahasa nya beuhhhh... Inggris. Gua mengerti beberapa hampir semuanya, tapi untuk kata-kata mutiara yang jarang gua temui, rasanya seperti kesandung kerikil saat jalan. Aduh hampir jatuh tapi jalan lagi, aduh hampir jatuh tapi jalan lagi. Gitu... Jadi ada beberapa bagian yang gua lompati karena gua gak begitu ngerti. Namun, tak apalah-apalah karena justru semakin membaca akan membuat gua semakin pintar. (ngeles)

  • Share:

You Might Also Like

0 comments