2016

Sabtu, Januari 23, 2016

-------------------------

It's Already Twenty Sixteen!


------------------------

Agak klise kalau gua mengatakan sesuatu seperti "Gak kerasa tahun sudah berganti". Itu adalah sebuah fakta yang sedang ramai di gembar-gemborkan dimana-mana. Yes, I know, I know, tahun sudah berganti dari 2015 menjadi 2016. Exciting, isn't it?

Almost like everyone else, I also write my resolution for this year. On which, sudah tertera di target gua untuk tahun 2016 (yang setengahnya terdengar seperti mimpi daripada tujuan #lol) Setiap malamnya gua akan membuka jurnal dan melihat kembali rencana-rencana yang telah gua susun. Apa yang akan gua kerjakan selanjutnya di hari esok, minggu depan, atau bulan berikutnya gua rencanakan di jurnal tersebut. Biasanya, melihat-lihat isi jurnal tersebut membuat gua gak sabaran untuk segera mengisi mereka! Rasanya ingin sekali mewujudkan setiap "to-do list" yang sudah di rancang dan menyelesaikan "monthly goals" segera. Semangat 45 terus membara!! Well, my journal works like an analog version of blog, simple and short one of course. I'll share the inside of my journal soon, maybe next month, if I have the time. #ngeles For now, This is what my journal looks like:

Foto kiriman Brenda Florencia (@aliceolice) pada


Gua seneng banget punya jurnal ini karena ...
INI JURNAL GRATIS!

LOL. Gua dapat dari kontes giveaway @jeevajournal. Makasih yaaa. . .


Anyway, inilah foto selfie terbaru di lembar pertama dari 366. (It's not 365 guys!)


Foto kiriman Brenda Florencia (@aliceolice) pada



Agak lucu membayangkan betapa gua merasa ada sesuatu yang sangat berbeda tahun ini. Of course it is, because, dude...

I got a boyfriend.

#ooowww *chandraliow style*

Gua pernah berada dalam posisi super galau setelah mengunjungi Medan dalam rangka acara wisuda cici gua. Mom melakukan segala hal aneh selama kami ada ada di Medan sampai detik-detik gua masuk ke ruang tunggu bandara. It's a total disaster at that time. How come it is not when you are forced to meet someone so weird you just wanna kick his ball off. Ups, sorry, did meant that. 

Long story short, because my Mom's 'super aggressive way', I met with another man whom I know from Abang's Mom. And then, the story began. . . 




It's funny when I battled myself so much about him but ended up being his girlfriend. To tell you the truth, gua dulu gak suka banget ngeliat dia. Cowok yang kelihatan lebih kurus dari gua; yang kalau pas lagi di mobil terus ditanyain gak pernah ngebales; yang kalau di ajak karaoke gak pernah mau. Tetapi seiring berjalannya waktu, entah mengapa sikap super duper jutek dan cuek  yang gua tujukan padanya gak membuatnya males ngehadapin gua. At one point, I wonder, kenapa dia gak berhenti chat gua sih. Suatu ketika, titik dimana dia akhirnya ingin mundur, adalah titik dimana gua mulai terbuka (?) And that's the moment when he think, "Ah, I finally get her." Gua pun mulai merasa "Oh inikah yang namanya . . . ?" OMG, this sounds so cheesy. (/*w*\)

Okay so. . . on a dramatic event that happens once on my life, we become boyfriend and girlfriend.
*clap clap clap*

Awalnya gua ingin membagikan cerita tentang dia di blog ini, dengan tulisan sejumlah lebih dari 15 halaman A4. Tetapi dia gak mengizinkan gua. Dan juga, gua setuju dengannya. Salah satu tulisan saat  gua pulang ke Medan menahan gua untuk mengekspos sesuatu tentang 'kami':
I always wonder what will happen to those photos when those two ended up fought and separated? 
Beberapa kali saat kami jalan di mall atau nonton bioskop, dia akan membuka path, post sesuatu, lalu nge-tag gua. Sesekali dari 'beberapa kali' itu dia akan bertanya ke gua, "Bren, kenapa sih lu gak pernah post sesuatu tentang kita?"

Well, seperti yang pernah Meira katakan (di Ngenest the Movie), everything happens for a reason. 

Relationship bagi gua masih terdengar awkward, like "I can't believe I am in a relationship now! Maybe you should pinch my cheeks?" The brutal truth is that... Gua belum siap membayangkan reaksi orang-orang sekitar gua ketika mereka tahu seorang aliceolice punya pacar. Gua merasa di benak mereka itu adalah "Bren, kamu tuh masih kuliah, kerja lagi. Gak usahlah yang namanya pacaran. Mau jadi apa kamu ini?" I couldn't help but thinking of that. Really, I'm afraid, or rather feel anger, when I had to look at them in the eye. I do not like to be looked down, I've stated this numerous time before.

Entah ini namanya komitmen atau tidak. Tapi gua mematok waktu untuk melakukan sesuatu setahap demi setahap. Gua menunggu hingga sebulan untuk memakai hadiah jam tangan yang ia berikan. Dan gua menunggu hingga 3 bulan sebelum akhirnya memutuskan untuk mengupload sesuatu tentang kami. Mungkin gua juga akan menunggu hingga imlek untuk mengenalkannya pada keluarga gua yang lain.

Hey there. . .#HappyThreeMonths
Terimakasih untuk semuanya : Yang ngenakin dan yang nyesekkin.




  • Share:

You Might Also Like

3 comments

  1. eeeaaa, sesama yang suka gratisan, HUHAHAHAHA

    BalasHapus
  2. HHaha cheers!


    Heh, itu blog kapan mau di update, bang? Lama amettt *baperrrr coy*

    BalasHapus