Ups, sepertinya judulnya agak garang ya. Tapi gua gak bohong kok. Gua emang mau punya badan gemuk dan 'montok'. Inilah dilema cewek kurus. Kalau cewek lain pada teriak mau diet dan ngurusin badan, gua mah teriak mau gemukin badan. Serasa gimana gitu. Terkadang serasa seperti seorang yang menyerukan "Tidak" saat segerombolan lain menyerukan "Iya". Lalu setelah selesai berseru, gerombolan itu berbalik dan melihat gua dengan alis yang diangkat tinggi seperti logo Nike. #OOOWWW
Dalam Perjalan Mencapai Body Goals, gua menginginkan badan yang berisi.
Kira-kira seperti ini lah ya...
![]() |
sumber : http://65.media.tumblr.com/44c8f0d996c9194edb0c1c9d3fba1688/tumblr_nrvdg56DCO1t5l2xjo1_500.jpg |
![]() |
sumber : http://cdn.mtlblog.com/uploads/2015/12/sleep.jpg |
Menyedihkan sih ketika gua berkata ingin begini ingin begitu tapi gak punya kantong ajaib doraemon.
TAPI!
Kali ini gua ingin membangkitkan semangat lagi. Gua ingin memulai dari sesuatu yang kecil. Sesuatu yang sangat kecil sekali.
Gua ingin membuat #SQUATHABIT. Sebuah kebiasaan untuk melakukan squat setiap hari. Gua berharap dengan menjalankan kebiasaan ini akan dapat membantu gua mencapai goals itu secara perlahan tapi pasti.
Tapi gua gak ingin sendiri. . .
Oleh karena itu, gua memanggil kalian, kalian-kalian entah itu kurus ataupun gemuk,
kalian yang menginginkan badan yang berbentuk,
kalian yang menginginkan badan yang ideal.
I am calling YOU, dear.
Ikut gua dalam membentuk kebiasaan baru dari kecil. Kita akan mulai dari kecil, seperti kata pepatah sedikit-sedikit lama-lama jadi bukit.
--
Gua membaca beberapa artikel tentang pembentukan habit dan akhirnya mendarat di www.jamesclear.com. Lu bisa membacanya sendiri bila mau.
Dalam membentuk habit ini, ada pola yang harus di ikuti. James Clear menamakannya dengan
- Reminder - Pemicu yang menginisiasi kegiatan
- Routine - Kegiatan itu sendiri; ataupun aksi yang kita lakukan
- Reward - Hadiah yang didapatkan melakukan kegiatan tsb.
Contohnya seperti ini.
Langkah pertama, telepon lu berbunyi (reminder) Bunyi itu menjadi pemicu untuk mengangkat telepon. Itu pendorong untuk melakukan tindakan.
Langkah kedua, menjawab telepon (routine) Inilah tindakannya. Ketika telepon berbunyi, kita punya kebiasaan untuk mengangkat dan menjawabnya.
Langkah ketiga, akhirnya tahu siapa yang menelepon (reward). Hadiahnya adalah kelebihan yang didapat dari melakukan tindakan. Dalam contoh ini, hadiahnya untuk menyelesaikan habit adalah memuaskan rasa penasaran atas siapa sang penelepon.
(Okay, dalam dunia yang modern ini, umumnya lu bisa tahu siapa yang menelepon sebelum mengangkatnya. Tapi, lu tangkap pointnya kan?)
Lakukan siklus 3R ini dan kita akan berhenti memikirkannya. Kelakukan kita akan berubah menjadi kebiasaan.
Ah, satu hal lain yang harus di ingat, bren.
![]() |
sumber: https://www.fix.com/assets/content/15705/proper-squat-form.png |
5 comments
gw makan banyak tetep aja kurus tuh, yasud lah terima aja apa adanya. kalo kata emak gue: ntar kalo lo kawin badan lo juga bakalan melar sendiri. Makanya ci, udah dilanjutin aja tidurnya, ntar kalo kawin juga gemuk sendiri, wkwkwkwk
BalasHapusJadi kita kawin aja?
Hapushaha jadi kita kawin aja?
HapusNgebet bgt ternyata ya. Kawin memang enak ya.
waduh, komen diatas frontal, hahaha
HapusHaaaakkkk samaa samaaa pengen agak montokan dikit tapi yaa berujung pada kasur. Kasur slalu menawarkan kenyamanan
BalasHapus