Perjalanan Membasmi Jerawat Membandel

Kamis, Mei 05, 2016

Catatan: Ini adalah artikel panjang mengenai perjalanan seorang aliceolice menghadapi satu hal horor yang menghantui hidupnya selama di Jakarta: JERAWAT. Gua tidak meminta lu untuk mengikuti semua cara gua. If you feel this will work for you, then do it. Tapi bukan salah gua kalau tidak cocok ye. Because this is my story, the journey that I want to read later. Hehe.

QUEST STATUS : UNFINISHED


Kerja sih kantoran tapi kalau pulang, udah kayak kuli bangunan. Belum lagi kalau ke kampus, terus di sapa sama om-om-tajir debu dan kotoran. Bedeuh... 

Teman-teman kantor gua semua pada bilang, "Bren, lu tuh ya. Kalo ke kantor nyisir dulu 'napa? Bersih-bersih dulu kek. Ini datang udah kayak gembel." 

Gua nyengir doang. Ya iyalah, ngapain ke kantor cakep-cakep. Kantor tempat gua kerja bukanlah perkantoran formal yang mewajibkan pegawainya untuk pakai kemeja, rok span, sepatu hak tinggi. No . . . No. . . Bahkan sebelum gua masuk aja, bosnya ngingatin gua, "Lu jangan ke kantor pake rok ya. Soalnya nanti pasti keseringan jongkok. Makanya pake celana panjang aja." Lah, gua jadi ragu pekerjaan gua nantinya jadi apa gara-gara omongan bos. Akhirnya, gua pun memakai celana panjang (baca: legging tosca ketat satu-satunya yang gua miliki saat itu) 

Awal gua kerja, masih menor dikit lah. Bawa clutch hitam, bibir merah merona, wangi harum semerbak, kaki sandal jepit (loh). Iya . . . Saat itu, gua cuma ada sandal jepit, mereknya joger. 

Tapi lambat laun, gua akhirnya makin malas dandan kalau ke kantor. Lah, ngapain cakep-cakep, gak ada yang mau ngeliatin toh. Lain kata kalau di kantor ada koko-koko ganteng. Ya gak? Ya gak? WKWKWKWK. Please deh, di kantor gua, koko-koko tuh ya cuma bos, kalau engga, ya anaknya bos. Masa iya, gua ngerayu bos anak bos.

Dulu sepanjang sekolah SMA, gua selalu pulang pergi naik motor dan tanpa helm. Jadi kalau pulang dari sekolah pasti rambut berkibar-kibar, di terjang debu-debu kasat mata tiap saat. Saking nekatnya gua di antar jemput oleh supir gua yang dulu, mau itu panas terik atau hujan badai, kita bakalan lanjut terus menghantam aspal jalan. Tanpa jaket, tanpa helm, tanpa jas hujan pula. MANTAP KALI BAH AWAK!

The miracle is that... muka gua engga jerawatan say.

Makanya gua santai-santai aja.

Tapi baru sekarang gua sadar, bahwa sepertinya jalanan di Jakarta lebih brutal daripada jalanan di Medan.

Astaga, sekarang gua ke kuliah. . .
Pakai jaket, masker penutup mulut, dan terkadang masker rambut pula. Kalau hujan bakalan dikasih jas hujan (itu kalau beruntung, kalau engga, ya terpaksa berhenti di pinggir nunggu hujan reda). Kalau panas, gak begitu menyiksa karena gua sudah pakai jaket.

Sehebat-hebatnya gua menutup wajah gua, itu jerawat sialan mampir mulu. Datang silih berganti. Udah putus, nyambung lagi. BAPER GUA LIATNYA!

Ini wajah gua ketika masih agak mulus . . .


Awal-awal gua ke Jakarta, gua memakai Garnier Black Foam selama beberapa waktu dan jarang banget yang namanya timbul jerawat. Setelah itu, *korek-korek ingatan* gua lupa apakah gua mengganti facial foam atau tidak, tapi akhirnya timbul satu jerawat cukup gede di pipi kiri. Sampai akhirnya gua facial di Murad. Sehabis dari Murad, jerawat itu bukannya tambah sedikit. Tapi malah tambah banyak! OMG.




Semampu mungkin gua gak memencet jerawat-jerawat yang muncul. Tapi begitu jerawat itu kempes dengan sendirinya, dan mulai mengeras, gua punya kebiasaan untuk mengopeknya. Alhasil, wajah gua sekarang penuh dengan bekas jerawat yang merah-merah disana-sini. Hiks. . .

Gua udah mencoba memakai beberapa strategi (yaelah), tapi tak kunjung mendapatkan hasil yang memukau.



Gua mau share sedikit review tentang produk facial foam yang pernah gua pakai :
  • Garnier Black Foam dan Clear & Clear Deep Action Daily Pore Cleanser : Wajah terasa bersih dari segala kotoran. Percaya deh
  • Sari Ayu Acne Facial Foam : Gua jatuh cinta pada wanginya pertama kali. Cepat mengempeskan jerawat, terasa bersih setelah dipakai dan wanginya menurut gua calming banget. Tetapi setelah pembelian kedua, wanginya berbeda. Gua gak yakin apakah karena hidungnya bermasalah atau seperti apa. 
  • Clear & Clear Acne Marks Cleanser : Gua baru saja mencobanya. Ini facial wash yang ada beads-nya. Seperti scrub gitu. Gua sih belum mendapat hasil apa-apa dari facial wash yang satu ini. 
  • Simple Facial Wash Gel : gua dapat produk yang satu ini dari Troton. 100% Soap-free, dan multi-vitamin membuat gua gak takut untuk memakai produk ini dengan jumlah banyak. Tetapi produk ini menurut gua hanya menutrisi saja, karena gua gak merasa ada perubahan signifikan apapun. 
  • Ponds Acne Clear White : Gua hanya memakai facial ini saat di kantor. Ini benar-benar menyerap minyak berlebih di wajah. Jadi mungkin akan terasa kering banget, makanya setelah memakai facial wash ini, gua selalu memakai Hada Labo milk dan toner lagi untuk melembabkan. 
---

Setelah sekian lama mencoba beragam produk kecantikan, gua akhirnya lelah sendiri. Gua lelah mencoba beragam a b c d cara dan hanya ingin berfokus membersihkan wajah. Kebetulan di rumah sodara gua ada  mesin Kangen Water, jadi gua pun mengambil satu botol Kangen Water dan menjadikannya sebagai facial water spray setiap hari. Rutinitas gua pun berubah menjadi cuci muka + facial spray pagi hari, cuci muka siang hari, dan cuci muka + facial spray malam hari. Gua tidak memakai make up apapun setiap harinya kecuali ada kepentingan khusus (baca: jalan-jalan)

Dan inilah dia kondisi terakhir wajah gua sehabis acne treatment di Leticia House of Beauty which yang akan gua review di post berbeda.

Kebayang gak dari wajah yang mulus *ehem* bisa berubah menjadi seperti ini?


Sewaktu gua facial di Leticia, staff / ownernya mengatakan bahwa kulit gua terlalu kering. Gua pun terkecoh. Karena gua merasa kulit gua itu berminyak banget. Makanya jerawat betah bertahan. Nah ini, dikatain kulit gua kering kerontang. Gua pun akhirnya refleksi diri. 

Gua membeli lotion rich moisturizer (yang tingkat kelembabannya 5 dari 5) untuk melembabkan kulit badan gua. Karena gua tahu gua menghabiskan waktu 12 jam setiap harinya diruangan ber-AC. Yang mana akan membuat kulit gua kering. Gua bisa membeli lotion badan tapi kenapa gua gak membeli moisturizer untuk wajah pula? Yaampun. 

Oleh karena itu, gua akan mencari beberapa moisturizer yang cocok untuk kulit berminyak. 

Gua masih punya jadwal untuk facial dalam akhir bulan Mei dan awal bulan Juni di Leticia House of Beauty. Let's see if my skin is any better! See you there!


UPDATE!

Seminggu setelah di vonis memiliki kulit yang sangat kering, gua yang baper akhirnya membeli WARDAH PURIFYING MOISTURIZER GEL seharga Rp 20.000-an di Matahari Dept. Store. Gua memilih moisturizer yang satu itu setelah sekian lama mencari-cari review di internet. (Tentu saja juga karena harganya yang murah) Well, katanya sih bagus dan ini fungsinya adalah melembabkan kulit berminyak tok, tidak ada embel-embel pemutih, SPF, dsb. Gua telah memakainya selama 2 minggu berturut-turut dengan mengaplikasikan sesaat setelah cuci muka pagi dan malam hari. Well, bisa dibilang terasa lebih fresh aja ketimbang gua yang biasanya gak pake apa-apa setelah cuci muka. 


Gua kembali lagi tiga minggu setelah acne facial perdana di LHoB. Karena gua facial hari Minggu, gua memilih untuk mengambil jadwal paling pagi, yaitu jam 10.30. Katanya yang mau facial hari Minggu juga banyak, jadi harus buat appointment dulu. Untungnya gua selalu menjadi customer pertama jadi gak perlu ngantri lama. 

Ohya, menurut gua ini penting banget sebelum kalian memutuskan untuk melakukan acne facial di LHoB. 

Mereka akan menggunakan jarum untuk menusuk spot-spot jerawat dan memencetnya dengan tissue. 
Buat kalian yang phobia alias takut sama jarum, mendingan jangan deh. 


Rangkaian tahapan acne facial di LHoB : (berdasarkan pengalaman gua)
  • Pembersihan wajah (cleanser, toner, scrub, face wash) 
  • Hydradermie (pakai alat guilnott) 
  • Masker 
  • Pembersihan wajah dan finishing(toner, serum, sunblock) 

Ini hasil yang gua dapatkan setelah dua kali acne facial di LHoB. Menurut gua tidak ada perubahan berarti. Di foto kedua, wajah gua tampak lebih putih karena staffnya memberikan sunblock. 


Dua kali treatment dengan staff berbeda, gua juga mendapatkan jenis masker yang berbeda pula. Pertama kali gua mendapatkan masker green tea yang menenangkan banget, lalu kedua kali gua mendapatkan masker mint yang dingin dan sebenarnya segar banget.

Gua juga merasa lebih kebal dari sebelumnya karena gua hampir ketiduran saat proses pemencetan jerawat. Like, hello, gua kok bisa-bisanya mau tidur ketika wajah gua lagi di tusuk-tusuk yah. Ckckck. Barangkali saya lelah. #ehem

Gua akan melakukan acne facial terakhir tiga minggu dari sekarang. So, wish me luck!


  • Share:

You Might Also Like

2 comments

  1. pinjem topengnya baja hitam aja ci kalo pas berangkat sama pulang ngantor, sapa tau ngaruh, WKWKWK

    BalasHapus