Hujan turun begitu lebat, membasahi seluruh isi kota. Orang-orang berlari mencari tempat teduh bersama. Ketika hujan berakhir, tinggalah genangan menghiasi. Kini ku berdiri di atasnya, melihat refleksi diri yang tercermin dalam genangan air. Aku pun berlari, meninggalkan cerminan diriku dan genangan air yang kian surut.

#edisisokpuitis

I marked my calendars: February 2017 would be the last month I'd be in my company.

Ketika gua dulu bergabung, gua bersekutu dengan kelompok Senior, BY, dan BS. Setiap makan siang, gua di ajak makan bersama di meeting room. Gua diajarkan oleh BS tentang beragam banyak hal. Saat pertama kali bergabung, gua tidak banyak mengetahui apa yang gua kerjakan. Yang gua tahu adalah Mom mengingatkan gua untuk selalu membersihkan meja kerja setiap saat.

"Da, ingat nanti kamu punya meja, dibersihkan, di rapihin."

Gua yang notabene belum pernah masuk ke dunia kerja, hanya bisa senyum-senyum duduk di kursi tepat di sebelah senior gua. Tidak ada pekerjaan yang pasti untuk gua saat itu. Mungkin karena kedatangan gua begitu mendadak. Lambat laun gua diajari oleh BS tentang sebagian pekerjaan.

Sebagai pendatang baru yang masih berusia muda di kantor itu, gua selalu dipanggil dengan sebutan "Keju". Karena mereka mengganggap gua "pintar". Jadilah, sidename itu melekat di diri gua hingga sekarang, walau gua yakin gua tak lagi pantas dianggap "pintar".


Kasus pertama yang gua hadapi adalah kehilangan mobil di depan lift. Aneh sekali kasusnya. Gua sampai harus berhadapan dengan Cebos karena hal itu. Pertama kali berbuat kesalahan menjadi hal yang sangat menyeramkan dalam hidup gua.

Ibaratnya mati satu tumbuh seribu, begitu juga dengan perjalanan karir gua. Masalah satu mati, tumbul seribu. Seiring berjalanannya waktu, semakin bertambah pula masalah yang gua hadapi. Gua bukanlah tipe orang yang bisa semangat bangkit dari keterpurukan. Semakin banyak masalah yang timbul tidak membuat gua bangkit, tapi membuat gua turun.

Semangat membara di awal, lalu meredup di akhir. Itulah gambaran pasti yang gua alami.

Ketika di awalnya, gua sanggup memegang segala hal. Mulai dari menjadi admin fb, admin bb, sampai admin pembelian gua gandrungi. Gua aktif berjualan di bb, aktif promosi. Omset yang awalnya baru berapa hingga sudah berapa. Likes yang baru berapa hingga sudah berapa.

Hingga kini, personil sudah banyak berganti dan suasana sudah tak lagi mendukung.

GUA LELAH.

Gua tak mau lagi perbuatan yang gua lakukan malah menjadi kerugian bagi orang lain. Gua cenderung berpaling dari masalah. Gua tidak ingin menghadapinya karena itu begitu menakutkan. Gua tak sanggup.

So, I made my escape plan.

But, there are things that hold me back.

My family.
Bisnis sis tak lagi jalan. Bro entah hidup seperti apa. Biaya kuliah apa kabar? Tinggal dimana kamu nak? Gak makan pake batu kan?

Gua mulai dengan membagikan baju-baju bekas yang tak lagi gua pakai. Lalu menyelesaikan pendingan laporan yang tertunda. Memvakum kasur, dan menyuci selimut di laundry. Membersihkan seisi kamar dan kamar mandi. Gua membersihkan jejak gua satu per satu sehingga tak ada lagi satu yang tersisa.

Semangat itu sudah redup, sudah tak nyala lagi. Sudah tidak ada harapan lagi. Sehingga apapun yang gua perbuat tak akan bisa gua kerjakan dengan 100%. Pasti ada sesuatu yang menghambat gua. Entah apa itu alasannya. Satu yang gua tahu pasti, adalah kemalasan.

Apa yang membuat gua bersikeras ingin berhenti?

Gua bukanlah seseorang yang sempurna, dan gua sering berbuat kesalahan. Maka dari itu, daripada membuat lebih banyak kesalahan lebih baik gua keluar. End of the story.

Mungkin judulnya agak nanggung yah. Kok donasi ada jangka waktu nya sih, bren? Iya ya, kenapa ya?

Kenapa harus 24x?
Kenapa harus Tzu Chi?

Sebenarnya engga harus-harus banget sih. Gua bisa donasi di tempat lain. Gua bisa donasi berapa kalipun gua mau. Setahun yang lalu, gua memilih Tzu Chi karena sebenarnya gua bingung kemana harus berdonasi. Satu-satunya cara yang terpikirkan di benak gua adalah Yayasan Buddha Tzu Chi yang tayangannya selalu ada di DAAI TV.

Eh, loh, setahun yang lalu? Lu kan baru mencanangkan target ini di akhir tahun 2016 bren?

Iya sih, gua baru benar-benar publish belakangan ini. Tapi target itu sebenarnya udah gua tulis sebagai salah satu di antara seratus target yang ingin gua capai semasa hidup. Wedehhh. Ntaps. HAHA

Gua juga udah menjalaninya dari akhir tahun 2015 sampai akhir tahun 2016. Ya kurang lebih sudah 11x kali lah. Jadi tinggal 13 kali lagi target gua udah tercapai. Eh, yang gua maksud 13 kali itu maksudnya 13 bulan ya. Karena gua donasinya sebulan sekali. Hehehe.

Biar setiap bulan blog ini terupdate, mari gua tulis check list nya :

1. Dec 2015
2. Jan 2016
3. Feb 2016
4. Mar 2016
5. Apr 2016
6. May 2016
7. Jun 2016
8. Jul 2016
9. Aug 2016
10. Sep 2016
11. Oct 2016
12. Nov 2016
13. Dec 2016
14. Jan 2017
15. Feb 2017
16. Mar 2017
17. Apr 2017
18. May 2017
19. Jun 2017
20. Jul 2017
21. Aug 2017
22. Sep 2017
23. Oct 2017
24. Nov 2017

Anyway, kalau kamu juga mau donasi ke Tzu Chi, kamu bisa mengirimkan dana ke rekening ini

Pas awal-awal transfer sih, gua mengirimkan bukti transfer ke email mereka di tzuchiorid@gmail.com. Mereka pun membalas gua dengan tanda terimakasih serta kwitansi tanda terima donasi.


Setelah beberapa kali, gua gak lagi mengirimkan bukti transfer ke email mereka. Toh nominal juga gak gede-gede amat. Jadi gua gak berasa perlu menerima kwitansi semacam itu lagi. But if you guys want, you could always ask them. 

Sekian dari gua.

Ini sudah kali kedua gua menuliskan target untuk tahun depan. Kalau penasaran, kamu bisa membaca perjalanan pertamaku disini : 9 Target untuk 2016. Aku menjelaskan tentang kenapa gua bisa serius membuat lifegoal dan kenapa membuat target itu penting.

Sebenarnya ada dua jenis orang, ...
tapi gua males cerita. WKWK
Jadi kalian nonton aja video ini. Bukan video gua sih, tapi videonya sih Arief Muhammad.


Lu tipe yang mana?

Gua sih . . .
Bisa dibilang tipe yang gembar-gembor. HAHA.
Tapi gembar-gembornya paling sama Bran, temen-temen dekat, atuapun di blog. Belum segitu hebohnya sampai nge-post di semua sosial media sih. Hehe.

-

Jadi ini dia 9 target untuk 2017. Ready?

1. Punya aset IDR 30.000.000 di akhir tahun 2017 (Gila ya!) ==> Hanya tercapai 57% :( 
2. Donasi Tzu Chi 24x
3. Main Escape Game
4. Beli Laptop High-Tech (Sambungan dari target tahun 2016 yg belum tercapai)
5. Koleksi T-Shirt Polos Giordano 7 warna 
6. Leave  ==> Total Fail
7. Total Omset @brownhanger tahun 2017 mencapai 100 juta (Semangat!) ==> Total Fail 
8. Bisa Nyetir Mobil :") ==> Udah coba belajar, tapi belum bisa
9. Tidak potong rambut sepanjang tahun  

Sebelumnya gua pernah post "Udah Jutek, Cuek, Hidup Lagi", yang ternyata cukup heboh di perbincangkan. :") Setelah gua baca ulang lagi, kini gua mengakui bahwa ...

gua ...

...

jutek banget.


Pantas aja ada orang yg niat mau nampar gua. #hiks


Gua baru menyadari sifat gua yang super jutek ketika ada banyak orang baru hinggap di kantor gua.

Tapi, guys, "Kalau mengenal lebih dekat, gua baik kok orangnya." #pembenarandiri #pencitraan.

Menurut gua sih, memang perbandingannya terlihat jelas. Gua bisa saja bercanda ria dengan si NewFa. Atau tiba-tiba nyeletuk, "Eh, ... Gak jadi deh. Haaahaha" Tapi coba kalau orang baru. Gua jarang banget membuat lelucon dengan mereka. Kalau kata Simon, "Lu tuh ye, kok bisa bicara tapi cuman seperlunya aja." 

"Bicara cuman seperlunya aja..."

"seperlunya aja..."

Bro, itu sindiran apa teguran atau pujian?

By the way, balik lagi ke topik jutek.

Gua juga heran, kok bisa gua jutek banget ya. Padahal secara bulan lahir, gua tuh Gemini loh. Karakter gemini umumnya di jelaskan sebagai 'lincah, pandai bicara, tidak stabil, mudah berubah-ubah, mudah gugup, sangat peka' Gemini tuh pandai berbicara dan lincah. Lah, gua kok sedeng dikit ya.

Entah itu karena gua merasa lebih superior (padahal mah engga banget) atau apa gitu. Gua juga kadang bingung sendiri sih.

Setelah gua ngomong ke si A, terus gua mikir sendiri, "Tadi gua ngomongnya terlalu kasar gak ya?" Kasian kan anak orang. Tapi kadang mereka nya juga bikin kesal. Jadi sekalian aja kena sama kejutekan gua.

Tapi selain jutek.

Gua merasa ada sesuatu yang kurang (baca: sangat kurang) dalam diri gua. Yaitu komunikasi.

Sekali lagi, gua tuh Gemini loh. Tapi kok komunikasi gua lumayan terganggu ya?

Entah itu karena jalan pemikiran gua terlalu cepat. Atau karena penyampaian dari otak ke bibir tidak sempurna. Atau karena penyampaian bibir gua ke telinga orang lain gak becus. Atau entah karena apa. Banyak possibility-nya.

 Kadang gua ngomong ke orang, "Tolong buat ini ya. Karena ini, makanya ini, jadinya aku minta buatin ini." Orang itu mengiyakan. Tapi hasil yang gua inginkan tidak sesuai harapan. Ini gua salah sampaikan atau bagaimana ya.

Ah, yasudahlah . . .

Sekian perbincangan kita malam ini, dada.