Pepatah mengatakan "di atas langit masih ada langit". Yang artinya jika kita merasa sudah hebat, ingatlah masih ada orang yang jauh lebih hebat daripada kita.
Ingatlah untuk merendah diri, bren.
Bren...
Bren!
Iyah, iyah... Maaf.
Makin kesininya gua merasa sedikit sombong dengan apa yang telah gua capai. Padahal yang gua capai hanyalah seupik abu yang kalau ditiup sedikit sudah terbang entah kemana. Sebegitu kecilnya pencapaian gua yang dengan sombongnya gua banggakan.
Senior gua curhat ke gua, katanya seorang temannya meminjam uang dan sudah lama tak dikembalikan. Ketika ditagih, jawabannya, "Aduh, sekarang perekonomian susah. Yah anak terkecil masih sekolah, suami gak kerja, anak gede juga udah berhenti kuliah." Senior gua pun meminta tanggapan dari gua.
Gua dengan sombongnya, "Terus kenapa suaminya gak kerja? Nah, susah kan cari anak seperti saya. Bisa kuliah sendiri."
Senior gua hanya tertegun, entah mual karena kesombongan gua atau muntah karena gua tidak memberikan solusi apa-apa untuknya.
Beberapa lama setelah itu, senior gua juga bercerita jikalau ada sebuah proyek gede yang sedang dikerjakan. Pengelola proyek ini memiliki ekspetasi besar terhadap penerusnya. Tetapi sayangnya, ekspetasi nya terlalu tinggi karena penerusnya tidak bisa apa-apa. Malah, 80% proyek tersebut di jalankan sendiri oleh sang pengelola. Dalam hati kecil, sebuah senyum terlukis di wajah gua.
Gua bergumam pada diri sendiri, "Bahkan sang pengelola proyek yang terkenal kaya raya pun mempunyai anak yang tidak dapat diharapkan banyak (untuk saat ini)"
Lantas, memangnya kau bisa apa, bren?
Mau beli laptop aja harus tunggu setahun, cuih...
Iya yah, gua ini apa ya.
Gua bisa pindah kesini karena koneksi. Gua bisa kuliah disini karena awalnya dibantu. Gua bisa bertahan hingga saat ini karena ada segelintir orang yang menopang gua. Apakah gua lupa akan mereka dan menganggap gua bisa ada disini karena gua sendiri?
Ingatlah, bren, Rendah diri dan janganlah menyombongkan diri. Di atas langit masih ada langit.
Ketika saat ini gua mungkin masih bisa bertahan, siapa tahu roda berputar dan gua harus kembali ke bawah. Ketika berada di bawah, gua akan menjadi seperti mereka, yang meminta, meminjam, dan gelap akan arah dan tujuan.
Tapi, tentu saja, gua tidak berharap roda kembali ke bawah. Gua ingin roda bergerak ke atas.
Janganlah terus bermalas-malasan walau akhir-akhir ini tujuan hidupmu berkabut. . .
Fighting!!!
2 comments
tips penyemangat sekaligus nasehat yang bagus.
BalasHapusHehe :D
Hapus