Kita Bisa, kita Harus Bisa

Senin, Desember 05, 2016




Kita Bisa!
Kita Pasti Bisa!

Kita Sukses!
Kita Pasti Sukses!


kata-kata itu gua ucapkan berulang-ulang bersama Bran. Kami berdua mengingatkan satu sama lain bahwasanya kami pasti bisa, dan kami pasti sukses! Ini adalah sebuah kata penyemangat yang bisa membuat hari terlewatkan dengan lebih lega. 

Siapa lagi yang gua miliki?
Siapa lagi yang dia miliki?

Kami sama-sama dua insan yang tak punya tempat berpulang. 

Apabila jalinan hubungan yang sedang kami jalankan ternyata sudah tak lagi sejalan, kepada siapa lagi kami dapat bersandar selain satu sama lain

Kita bisa,
Kita pasti bisa

Kita sukses,
Kita pasti sukses

Walau terkadang gua suka nyesek sama Bran gara-gara apa aja yang dia inginkan dibantu terus menerus oleh Mom, dari usaha, hobi, kamera sampai laptop. Sementara gua berusaha semaksimal mungkin untuk tidak meminta dan tidak meminjam. Tapi ... siapa lagi yang gua punya selain Bran? 

Gua jadi ingat ketika beberapa tahun lalu kami masih tinggal bersama. Ada sebuah kertas besar di atas meja belajar. Bran menempelkan kertas kecil bertuliskan:

"I will get the fuck out of here"

Kalimat itu terpampang selama beberapa waktu lamanya sebelum akhirnya menjadi kenyataan. 

Mengikuti jejaknya, gua juga mewujudkan kalimat itu dengan berpindah ke Jakarta dan memulai sebuah perjalanan panjang. 

Rasanya apa ya?

Awalnya senang, bahagia, excited. 

"Akhirnya bisa keluar!"

Tapi . . .
Euphoria itu tidak bertahan lama. 

Gua sudah merasa capek. Lelah dengan kuliah, kerja, kehidupan. Lagi-lagi, gua ingin menjerit, "I will get the fuck out of here"! kencang-kencang. Tapi apalah daya. Mau pergi? Pergi kemana lagi? 

Kita bisa
Kita pasti bisa!

Kita sukses
Kita pasti sukses!

Kami ingin bisa lepas dari belenggu ini. Ingin bisa hidup mandiri tanpa menyusahkan orang lain. Ingin membuat orang lain bangga bahwa kita bisa, dan kita sukses. 

Lantas, apa yang telah kami lakukan? 

  • Share:

You Might Also Like

4 comments

  1. Ga ada yang terjadi tanpa pembelajaran kok, or at least thats what i believe. ga ada yang instan sih, you just gotta live life. love ur writing!

    BalasHapus
  2. Semangat Bren ! Jangan menyerah dengan keadaan. Hidup itu harus berjuang.

    BalasHapus