Lapor Pajak-nya, Neng!

Jumat, Maret 22, 2019


Gak sedikit gua mendengar kalimat-kalimat,
"Ih, ngapain sih, bayar pajak. Ntar juga di korupsi sama pemerintah."

Jujur aja dah, pasti di lubuk hati kalian yang dangkal itu pun pernah ngoceh gini kan?
Ya gak heran sih, soalnya gua juga sempat pernah berpikiran seperti itu. Tetapi pikiran gua sudah berbeda sekarang.

Soalnya, pembangunan yang ada saat ini, subsidi-subsidi yang berlaku, itu kalau bukan dari pajak kita, dari mana lagi sobat?

Gua sudah memiliki minat untuk memiliki NPWP sejak lama, namun yang menjadi kendala adalah GIMANA CARANYA LAPOR PAJAK? Satu pertanyaan itu berpaku di kepala gua selama bertahun-tahun. >,<)a Udah baca beragam macam artikel, tapi entah kenapa engga mudeng juga di kepala gua.



Daftar NPWP itu hal yang mudah. Tapi laporannya membingungkan gua. Karena perusahaan yang gua tempati tidak mempunyai bukti potong pajak penghasilan. Gua bingung dah mau laporannya gimana. Sampai nanya temen dan maju mundur mau lapor pajak atau engga. Hayati, hayati.

Akhirnya setelah gembar-gembor batas pelaporan pajak yakni akhir bulan Maret 2019 ini, barulah gua menggunakan jasa konsultan pajak untuk melapor pajak gua (plus daftarin EFIN). Iya, otak gua masih belum mudeng-mudeng juga sampai harus pakai otak orang lain. HAHAHA

Sarkasm untuk diri sendiri, ntaps, bren -3-


Gua diberikan template dari konsultan tersebut. Gua diminta untuk mengisi data pribadi, penghasilan, harta, dan hutang serta anggota keluarga yang gua miliki. Nah, kalau di minta isi begini, sudah lebih mudah ya. Tidak membingungkan gua. Karena yang diisi kelihatannya hanya sedikit. Setelah mengisinya dan memberikan template tersebut kembali ke konsultan pajak, kemudian mereka memproses laporan pajak gua dan selesai dalam waktu 3 hari. Mereka memberikan laporan lengkap apa yang mereka isi serta bukti lapor pajak. Gua juga mendapatkan akses ke DJP Online dan bisa mengecek secara online pajak yang mereka laporkan untuk gua. Semudah itu dong...

Bayar konsultan pajak berapa? Karena gua gak punya bukti pemotongan pajak, maka gua dikenakan biaya Rp 225.000. Tapi waktu itu gua dapat promo diskon 25%, jadi gua hanya perlu bayar Rp 168.750 saja. Tapi setau gua kalau kalian udah punya bukti potong pajak dari perusahaan, biaya jasanya cuma Rp 75.000. Tapi, lebih bagus lagi kalau kalian lapor sendiri, karena ... GRATIS.

Konsultan pajak yang dipakai apa? Gua pakai jasa Flazztax.com. Komunikasi lewat whatsapp dan pengiriman data lewat email. Untuk whatsapp memang gak dibalas cepat kilat, tapi bisa dibilang oke. Mereka juga akan menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar pajak yang kita gak ngerti. Karena gua nanya lumayan banyak dan selalu dijawab juga sama admin whatsappnya, bu Reni.

Dapat diskon gak bren? Ah, postingan ini bukan buat promosiin Flazztax ya. :") Jadi walau kamu sebut namaku, juga gak dapat diskon. Maap :")

Bayar pajaknya sendiri berapa? Nah,  Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) gua sebagai perempuan tidak kawin senilai Rp 54.000.000. Artinya kalau penghasilan gua selama setahun dibawah itu, maka gua tidak dikenakan pajak. Tetapi kalau lebih maka dikenakan pajak dengan perhitungan, Penghasilan - PTKP dikali 5%. (Nih gua ngerti tuh) Selama tahun 2018, gua sempat tidak kerja selama sebulan, makanya nilai penghasilan gua dibawah PTKP, sehingga gua tidak perlu membayar pajak. :P

Nah, ini bukti penerimaan elektronik bahwa gua telah berhasil melaporkan SPT.
(Nominal 0 berarti gua tidak membayar pajak)


Terus ngapain dilaporin? Sebenarnya kalau penghasilan dibawah PTKP itu tidak wajib lapor. Tetapi entah kenapa, hati kecil ini merasa tidak nyaman kalau tidak lapor. Maka dari itu, gua pun tetap melaporkan SPT Tahunan gua. Toh, gak bayar pajak juga :P Daripada nanti kedepannya ketika gua mau membeli sesuatu terjadi masalah yang tidak diinginkan kan.

Misal gua mau beli mobil (amin), "Ini kamu bisa beli mobil, uangnya darimana? Kan gak pernah lapor SPT?!"

Atau gua mau beli rumah (aminnnnnn), "Penghasilanmu berapa sampai bisa beli rumah begini?! Kok tidak pernah ada harta dilaporkan, tau-tau bisa beli rumah?"

Atau gua mau beli kapal pesiar... Lama-lama beli juga planet luar angkasa tuh, bren. > A <)/


Yaudah gitu deh.

Kalau kalian sudah bekerja, dan perusahaan kalian mempunyai bukti potong pajak, yah tidak ada salahnya lah kalian lapor SPT tahunan. Ya kan? Gua pun lapor, tapi gak bayar pajak. Hehe :)

  • Share:

You Might Also Like

2 comments

  1. Ih cibren lapor pajak. Seneng deh dengernyah. Nah gini dong yang tertib. Apa susahnya sih lapor. Walopun nihil, tetep kudu lapor ci. Kalo gak lapor didenda 100 ribu. Daripada buat nyumbang, mending gw lapor trus duitnya buat beli cilok. Ye kan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha, karena anda saya turut lapor pajak. EA...:D

      Hapus