The 'Dark-Devil' Secret

Jumat, Desember 21, 2012

It was a long, long, long journey...


Selama satu minggu lalu, gua menghadapi ujian semester ganjil. Sebagai murid plus di sekolah gua, lu bisa bilang kalau gua tidak bisa menahan nafsu. Yah, semua orang juga gitu sih... LOL. 

Gua heran tiap teman gua bilang dia bisa tidur jam 1 pagi waktu ujian. What the hell??? Baru jam sepuluh malam aja mata gua udah berat banget. Tunggu jangankan sepuluh, sekarang aja gua udah pengen tidur. Well, apa mata gua yang salah ya? O-o. Tapi, normally, orang juga tidur jam 9. Walaupun sebenarnya gua bakalan bangun jam sepuluh pagi sekarang.

Pertama gua ujian kimia. =.,= Dan sesudah itu bahasa Indonesia, kemudian Fisika, Pkn Inggris, Biology,  Mandarin, dan Matematika. Kenapa yah??! Kenapaaa, di hari terakhir ujian harus, harus banget ujian Mate? Kenapa coba? GRRR....

Tapi... gua ujian apa tadi? -.,- Who cares? Selama sisa tahun ini, gua gak bakal bertatap muka lagi dengan pelajaran mate, fisika, kimia, apalagi biologi. Gua udah bebas, hohohoho~. 

Bisa dibilang, ujian kali ini gua gak bener-bener fokus. Karena, tahu lah ya, godaan selama ujian itu sesuatu banget. Gua sempat main game, baca manga, nonton TV, baca novel, dsb. Tapi, sebagai anak yang alim (hoho~), gua menyesal. Sh*t!! Kenapa penyesalan selalu datang terlambat. Apalagi pas pelajaran biologi, gua nyesel banget gua malah baca manga daripada belajar. Jadi, sudah dapat dipastikan, nilai gua bakal merosot. =.,=

Ujian.. ujian... Ini merupakan ujian ketiga selama setengah tahun masa 2 SMA gua. Ujian ketiga... 

Lu pasti udah tahu kalo gua gak sekelas lagi sama temen-temen 1 SMA gua. Kalo gak tahu, sekarang lu tahu. Dan seharusnya lu emang tahu, karena lu kan gua. Dan gua itu elu. =O=. 

Ujian pertama alias Pekan Bulanan satu, gua masih deket sama Ale. Dia masih satu les sama gua, SO, dkk. Dia, yah, deket lah. Sewaktu kelas satu, dia duduk di samping gua. Kita sering nyanyi sama-sama, dia sering bersandar di pundak gua. Jangan bilang gua yang sekarang seperti cowok ya. -.,- Gua juga merasa aneh waktu dia bersandar di bahu gua, tapi makin lama udah terbiasa. Jadi, it's not a big deal anymore. Kita juga pernah berbicara lagi intim lagi satu sama lain. Hell no! Jangan pikir intim yang gua maksud itu.. ... ... Whatever, pokoknya pernah bicara lebih dekat mengenai satu hal yang sedikit tabu la. 

Dan kemudian ujian Pekan bulanan kedua. Gua, Ale, SO, CL, CT, Clarine sama-sama pergi ke Thamrin Plaza sehabis ujian. Kita makan sama-sama, keliling Thamrin sampai bosan. Kita masih cukup dekat waktu itu. ...

Tapi kemudian semua tampak berubah. Rasanya Ale makin jauh dari jangkauan. Dia dekat tapi jauh. TAT Dia udah gak satu les lagi bareng gua, SO, CL, CT, dan Clarine. Dan itu membuat jarak kita makin jauh. Makin jauh. Padahal dulu, Ale bakal singgah ke IPS 8 seperti gua dan SO. Tapi sekarang, gua udah gak pernah dengar lagi Ale mampir ke kelas itu. Padahal gua dan SO setidaknya mampir kesana... 

Gua merasa Ale makin jauh. Ibaratnya di The Sims, hubungan yang tadinya best friends, jadi old friend, dan bahkan menuju acquitance. TAT Bukan cuma gua yang merasa gitu. SO, dan Princess juga mikir hal yang sama. Princess bahkan bilang Ale berubah empat puluh lima derajat. Entah ini gara-gara kita udah gak sering sama-sama lagi, gara-gara kita gak sering bicara lagi, kita jadi merasa semuanya berubah. 

Gua juga pernah merasa hal yang sama terhadap Princess. Sewaktu dia pindah ke kelas depalan-tiga. Dia seperti bukan Princess yang gua kenal. Princess yang selalu mengejar nilai, rasanya sudah menghilang. Gua juga baru sadar belakangan ini, kalau dia agak SKSD. Apakah itu karena the hardship she went through or not, but she is definitely different.  Tapi walau dia berbeda, dia masih tetap dekat dengan kita. 

Tapi Ale tidak. Ale tidak mencari kita, dan kita tidak mencari dia. Lagi. Gua gak bener-bener tidak mencari dia, well sounds like excuse, tapi dia bener-bener seperti melepas kita. Dia menemukan teman baru, dan rasanya meninggalkan teman lama. Gua pernah berpikir apakah ini gara-gara dia berpikir bahwa gua bukan teman sejati. Karena, well, gua gak selalu memihak dia.

Ada satu kejadian. Itu waktu kelas satu SMA, pelajaran sosiologi. Ibu guru menceritakan sesuatu hal. Ceritanya mengarah ke kebiasaan seseorang. Seseorang sehabis makan, berkumur-kumur dan air minumnya. Tapi dia tidak membuang air kumurannya, melainkan menelannya langsung. Sebagian orang langsung berteriak, "IUWW!" Tapi Ale tidak, dia berkata bahwa dia orang yang demikian. Setelah gua pikir-pikir, sebenarnya Ale hebat. Dia bisa mengakui hal "memalukan" itu dengan kerennya, padahal gua harus berbohong kalau gua sikat gigi tiga kali sehari. =.,= Sebagai orang yang berusaha tampak normal saat itu, gua berteriak "IW!" terhadap Ale. Seperti gua disgusted dengan caranya itu. Dan gua tahu, dibalik ketawanya dia merasa dikhianati. I am bad, right? Well, i am not good at socializing anyway. 

Dan itulah dia. Gua merasa gara-gara itu, Ale merasa bahwa gua bukan teman sejati. Gua cuman teman yang lebih memihak kebenaran umum daripada kebenaran pribadi. Ekh? Susah dimengerti? Hahahhhaha. Hmm... Kedengarannya gua bener-bener seperti b*tch...

Bukan hanya ke Ale. Tapi ke Princess juga. 

Waktu gua kelas satu sampai tiga SD, gua bener-bener terpencil. Gua seolah berada di dunia lain dalam kelas gua. Sejauh yang gua ingat, masa kelas satu dan dua SD, gua terasingkan. Gak ada yang kenal gua, dan gak ada yang jadi temen gua. Dan itulah ingatan gua.

Waktu gua naik kekelas tiga SD. Gua duduk di depan guru. Sendirian. Lalu datanglah seorang anak perempuan, dengan neneknya. Itu hari pertama sekolah, makanya neneknya datang. Neneknya mengatur semuanya. Dan anak itu duduk di samping gua. Menurut gua, itu karena neneknya ingin cucunya bersikap baik di sekolah dengan duduk di depan guru. Dan anak itu, adalah Princess.

Princess merupakan gadis yang have a lot to share. Dia bisa menceritakan semua hal yang terjadi di rumahnya kalau dia mau. Dan dia punya banyak teman. Dan thanks to her, masa kecil gua gak menyuramkan lagi. Gua ketemu sama teman lain, ketemu TT. Hohoho~ Gua mengikuti dia, gaya tulisannya. Dan gua juga kadang cemburu kalau ada yang bilang tulisannya lebih cantik dari gua. -O-^ Hari demi hari berlalu, minggu demi minggu berlalu, bulan demi bulan melayang. Status Princess di diari temen-temen gua menjadi Best Friend. Dia salah satu orang yang gua masukin ke Best Friend selain "you" (maksudnya "you" adalah orang yang memberikan diarinya untuk ditulis oleh biodata orang lain). 

I grew older, we grow older. Kita menuju kelas delapan. Dia bilang dia "dipindahkan" kekelas lain karena kelas kami yang waktu itu terlalu kebelakang. Dulu kelas yang agak dibelakang seperti lima belas, dianggap bodoh. Sementara kelas yang lebih didepan seperti lima, dianggap pintar. (Screwed that!!) Waktu gua mendengar itu, gua bisa merasa devil mencuat di diri gua. Gua pikir kalo Princess pindah, gua bakal bebas. Gua bakal bisa berdiri sendiri, gua gak bakal bergantung dengan dia lagi. Dia bisa selama-lamanya menghilang dari kehidupan gua supaya gua bisa mandiri. Now, I'm really like a b*tch... 

Hah...!

Gua merasa friendship itu complicated. Gua gak sering bersosialisasi. Dan gua gak ingin. Gua merasa asal gua happy, everything's fine. Gua gak peduli orang lain, gua lebih peduli pada gua sendiri. Makanya gua gak suka kalau ada orang yang terus bicara tanpa henti. I am bored, you know?! =o=^ Contohnya, si Clarine. Dia satu les sama gua, SO, CT, dan CL. Dia suka gosip. Setiap kali di les, dia sering bicara-bicara dengan kita. Kalau ada orang lain selain gua disana, misalnya SO, CT, atau CL, gua bakalan completely ignore her and do my own things. Tapi, kalau cuma ada gua dan dia, ...!! Gua bakal "oh!", "hahahha", "Hah?", "Wow!". Gua gak bagus dalam bereaksi atau membalas perkataan orang lain. Seperti misalnya kita lagi bergosip, dan seseorang sudah selesai berbicara. Gua pasti cuma bisa bilang, "Oh!" atau "hahahhah!" Apa gua bener-bener tolol gara-gara gak bisa bersosialisasi dengan benar? =.,=

BUT!! Seperti mottonya rokok 76, Yang penting hepi! Ya toh? hohohohoh~ 

Gua sudah memberikan sedikit rahasia gelap gua... It's a relief... Gua merasa gua harus memberitahukannya pada setidaknya sesuatu, jadi gua gak bakalan merasa seb*tch ini... LOL.

Well, see ya!

Edited:
WOW!

I don't know. . .

I'd grow to become more socialize. :D

Gua merasa gua menjadi lebih terbuka dan mengikuti gosip terkini yang mereka bicarakan di les. LOL. Yeah. Entah kenapa, gua juga gak se-awkward yang sudah-sudah belakangan ini. Hmm.. well, that's a good deal, right. Hahaha XD


  • Share:

You Might Also Like

0 comments