Pengen Pindah Jurusan

Minggu, April 26, 2015

Hi, Alice...

Sudah agak lama semenjak terakhir kali gua nulis sesuatu yang owhmygodowhmygod...
Beberapa postingan yang terbaru juga most of all hanya mereview kembali ke kehidupan gua yang dulu.

Gua pun kembali melihat blog gua di waktu senggang dan terdiam sejenak.

Bukankah blog ini gua buat untuk gua sendiri yah? *diem*

*diem*

*diem*

*berjuta mili sekon kemudian dan masih diem*

Ternyata setahun belakangan (Iya, setahun) gua sudah jarang ngomong bareng gua sendiri. Jarang yah gua nulis sesuatu lagi buat gua sendiri. Ternyata, gua udah makin sibuk yah.

Sibuk... Sibuk... Sibuk...

Sangat sibuknya sampai gua gak tahu apa yang harus gua perbuat di kantor karena terlalu banyak pekerjaan yang harus gua kerjakan. Sayangnya, gua kurang belajar akan time-management, atau ya emang dasarnya gua males. Gua bingung mau ngerjain apa, dan akhirnya gua ngerjain sesuatu yang gak penting, lalu menumpuk pekerjaan yang lebih penting. Pintar sekali kan dirimu ini ...

You know, kerabat gua berpikir bahwa seorang Alice itu adalah anak baik-baik yang soleha dan pintar. Padahal sebetulnya... ckckck. Ketika suatu kali seseorang menelepon temannya dan memberitahu bahwa gua anak yang sangat pintar bisa kerja sambil kuliah, gua terdiam sembari melihat pantulan air dari gelas. Pada saat itu, gua berkaca. Gua sedang berada di semester kedua kuliah, telah melewati yang namanya ujian tengah semester, serta telah juga mengetahui bahwa nilai gua sungguh kimkim. Gua mendapat nilai merah untuk pelajaran struktur dan basis data, lalu dua nilai bagus banget untuk pelajaran bahasa inggris dan aljabar linier. Mendengar nilai yang begitu mencengangkan membuat gua down. Gua pun termenung memikirkan apakah gua terlalu fokus bekerja sehingga gua tidak lagi punya niat untuk kuliah?

Kemudian, tulisan dari post For All Your Bullshit pun menampar mental gua. Pada awalnya gua berpikir bahwa gua akan mengambil management. Lalu dalam waktu sepuluh menit pada saat regristrasi, gua berubah pikiran untuk mengambil Information and Technology. What a day, right?

Gua yang mengatakan ingin mengambil IT.Dan sekarang gua pula yang ingin keluar dari IT.

Oh God, memang benar yah... Semua itu cuma bullshit. Rasanya lucu ketika gua begitu menggebu-gebu menyalahkan semua orang sementara gua sendiri perlu di tampar seribu tapak kuda.  Gua bertanya-tanya, kenapa pada selang waktu sepuluh menit tersebut gua dapat memilih jurusan IT. Setan apa pula yang mempengaruhi gua.

Sekarang sepertinya setan itu datang lagi.

Gua mendengar cerita Okie tentang betapa stressnya kampusnya. Namun setiap kali ia berbicara tentang kuliahnya, semakin ingin pula gua masuk ke dalamnya. Ia menceritakan bahwa ia mengikuti casting di kelas, merencanakan pembuatan drama, membuat proposal bisnis dan lain sebagainya. Bagi gua, itu semua seru. Mendengarnya berbicara, entah kenapa membuat otak gua berpikir, 'Wah, sepertinya seru yah kalau gua ngambil ilkom. Kenapa gua gak ngambil ilkom yah kemaren?'

Gua benci mengatakan ini tapi... 'penyesalan datang terlambat'

Ada beberapa jurusan yang ingin gua ambil. DKV, Management, Ilmu Komunikasi, Informasi Teknologi. Tell me Alice, why do you have to choose IT among all of those, huh?

Apa yang ada di pikiran gua ketika gua memilih IT? Berharap gua bisa menjadi seorang programmer? Berharap gua menjadi web designer, atau apa? Gua juga gak tahu, Alice.

Gua hanya tahu menjawab, "Gua memilih IT karena menurut guru gua itu adalah jurusan yang paling tepat menurutnya berdasarkan garis telapak tangan, tanggal lahir dan wajah gua." Ya, setiap kali orang bertanya, 'Kamu kenapa memilih IT?', jawaban tersebut akan gua keluarkan. Maaf, guru India, kamu menjadi pelampiasan alasan aku. Haiks.

Harapan gua sekarang adalah semoga gua bisa bertahan mendapatkan nilai baik di kuliah. Harapan gua yang lain adalah gua dapat menyeimbangkan antara kuliah, kerja, dan waktu pribadi.

Agak susah bagi gua untuk dapat memanfaatkan waktu dengan baik. Bangun jam delapan pagi, pulang rumah jam sepuluh malam. Hal yang ingin gua lakukan setelah ada dirumah? ISTIRAHAT. Biasanya gua akan melihat hape, membaca novel, menonton anime, menonton drama, semua yang gak berguna di mata orang dewasa. Gua paling malas untuk mengerjakan PR di rumah, bahkan semenjak gua sekolah. Gua lebih memilih mengerjakan semua tugas gua di sekolah daripada harus membawa berkas-berkas sialan itu pulang. Nyesek tau gak sih. Sialnya itu adalah... kampus gua senang sekali memberikan tugas-tugas bagi mahasiswa dan mahasiswi mereka. Luar biasa, kan. Sekarang bayangin gua pulang dengan pandangan lelah, letih, dan lesu, lalu di hadapkan dengan tugas. Sudah cukup penat dari kantor, ditambah lagi dengan penat di kampus. Kan nyesek. Abis malah. Gua belum pintar mengatur waktu untuk dapat menikmati semua hal itu bersamaan. Gua belum sanggup. Bunuh hayati di rawa-rawa, abang.

Fiuh...

Lagi-lagi random rant.
Capek ya ngedengerin keluhan orang lain.
Lebih capek lagi kalau harus berpura-pura lu care sama orang yang curhat sama lu,
walau sejujurnya lu bahkan tidak mendengarnya sama sekali.

Life is hard, deal with it. - Gusta used to say it.

Hey, ngomong-ngomong tentang Gusta dan Kerajaaan Dongeng. Gua merasa jarak antara kami kian melebar. Kian longgar sampai ketika gua merasa awkward bersama mereka. Like, 'Should I be with them, or should I just be with myself?' You know, just some annoying moment when you feel you're nobody to them.

Yeah, Alice... Kalo lu ngebaca ini, gua asumsi lu bisa ngelewatin semua momen bajing dan sialan yang pernah ada.

So... bye!

NB: Gua harap lu selesai dengan projek ecommerce itu. Gua harap lu ngedapetin apa yang lu mau tahun ini. Gua harap.... banyak. Cuma harapan sih. Make it real ya.
NB lagi: Ini untuk gua sendiri, kan? Aneh sih nulisnya, gua gak mau liat dan ngoreksi lagi so... just gonna publish it aja.
NB lagi : Kalo kurang greget, ya udah lah ya.


  • Share:

You Might Also Like

0 comments